Tuesday, October 21, 2008

Band dengan lagu yang aneh memang bahaya...

Akhir-akhir ini entah kenapa gua selalu gampang terstimulasi oleh musik-musik yang menurut banyak orang absurd (but, in some stange way, menurut gua musik-musik itu keren mampus)

Awalnya adalah ketika di plurk si Yudi memberi link ke sebuah video klip milik KLING KLANG yang judulnya Heavydale... Gua sendiri enggak pernah denger nama band itu, dan karena masih di kantor yang notabene internet nya lambat karena dipake sama sejuta umat, ya gua enggak buka. Tapi entah kenapa malah begitu sampe rumah malah jadi keingetan terus nama band itu dan membuat hati tergerak untuk membukanya.

Dan ternyata sodara-sodara, itu adalah 5 menit yang paling mind blowing di dalam hidup gua. Terdengar berlebihan ya? Tapi emang begitu sih yang gua rasakan. I mean, gua mungkin sering amaze sama banyak lagu dari band-band tertentu, tapi belom pernah gua meng-anjing-anjingi sebanyak itu terhadap lagu-lagu yang lain.

Bagi gua, lagu itu bener chaos dan abstrak tapi bisa menciptakan melody yang indah dari segala ke-chaos-an dan keabstrakan itu. Satu lagu itu membuat gua penasaran dengan isi keseluruhan materi band tersebut. Setelah mencari dan mencari, akhirnya gua hanya menemukan satu-satunya link download yang ada, itu pun dari megaupload.


Sempet kaget juga sih liat indikator yg menunjukan bahwa untuk mendownload album itu butuh waktu sekitar 2,5 jam. Tapi, itu adalah 2,5 jam menunggu yang paling worthed dalam sejarah perdownloadan gua...hehehehehe...


Dari judul albumnya aja udah kebayang gimana si Kling Klang itu. 'Esthetik Of Destruction'. Yes... Satu album itu memang menunjukan sebuah nilai estetik dalam chaos.


Masalah yang muncul dari situ adalah: I WANT TO BE LIKE THEM!!!


Kenapa itu menjadi masalah? Soalnya, satu-satunya
kendaraan gua dalam hal bermusik adalah band yang bernama Little Space Donkey yang musiknya jauh banged berbeda dari si KLING KLANG itu. Gak mungkin dong gua paksain pendapat gua ke dua orang yg lain yang ada di band ini. Klo mereka suka dih ga masalah, tapi klo mereka ga suka gimana? Gua ga bisa dong maksain ego gua sendiri...

Lagipula, skill bermusik gua segimana sih? Jauh di bawah dari yang namanya 'seadanya'. hiks..


Belom selesai masalah itu, tiba-tiba suatu malam gua terpaku oleh lagu milik Battles. Mungkin enggak se-
mind blowing KLING KLANG sih, tapi bagi gua klo sebuah lagu bisa membuat gua memutar lagu itu lebih dari 4 kali berturut-turut, berarti memang gua jatuh cinta sama lagu itu.

Dan seperti yang harusnya bisa ditebak, I ALSO WANT TO BE LIKE THEM.... dan akhirnya gua terjebak dengan dua probelmatik diatas tadi, malah pemaksaan ego dan keterbatasan skill.


Pemecahannya sih baru ketemu 2 kemungkinan:

1. gua berhenti mencari-cari lagu-lagu baru, atau

2. gua membentuk band baru


tapi...


gua enggak bisa menjalankan salah satu dari 2 kemungkinan di atas. Gua gak bisa berhenti cari lagu-lagu
aneh. Apalagi setelah gua mendengarkan 2 band tadi, pasti gua makin haus untuk mencari yang setipe-tipe itu. Sedangkan klo menjalankan pilihan yang kedua, yah...gua masih sayang banged ama band ini. Gua juga belom siap membagi otak gua buat 2 band.

pusing gua jadinya...


arrrrggghhh!!!!!!!!!!!

Thursday, August 14, 2008

(lanjutan) Velvet Underground = Obat Autis? Mungkin Saja...

Akhirnya....

Pertanyaan itu terjawab sudah... Velvet Underground ternyata memang obat autis yang mujarab. Hahahahahaha....

Gak tanggung-tanggung, langsung download tiga album sekaligus.

Walaupun sempet ngedrop ngeliat sisa space di hard disk yang tinggal 3 GB ini...hiks...

Tapi begitu kelar download dan mendengarkan lagu mereka dengan volume yang sangat keras, akhirnya gua bisa ikut bernyanyi bersama mereka... Hahahahahaha... Senang rasanya..

Sweeeeeeeettt Jaaaaaannnnnnnnnnneeeeeee!!!!!!!!!!!!!!!

Velvet Underground = Obat Autis? Mungkin Saja...

Setelah memulai hari dengan sisa mood jelek kemaren, akhirnya gua menemukan obat untuk membuat gua bisa sedikit melupakan masalah kemarin.

Selain berkeluh kesah melalui email dengan seseorang yang terjebak di pabrik, ternyata gua bisa mulai menganggukan kepala mengikuti beat lagu dari materi solo Harlan Boer alias Bin (ex-vocalis C'mon Lennon) yang bertandang ke kantor tercinta ini.

Sumpah... Lagu-lagunya sangat sederhana dan liriknya ear friendly banged. Gak perlu susah-susah mikir untuk mencerna. Satu lagi menyangkut soal lirik, sangat 'lucu'. Bukan 'lucu' dalam arti jelek atau gimana, tapi 'lucu' yang bisa membuat gua berpikir "oh iya..klo mau bikin lirik kayak gini aja..simple dan gak usah sok puitis..."

Gua sempet berpikir "Mirip apa ya..?", dan gua baru tersadar setelah pak bos menyetel CD Velvet Underground yang dibawa oleh Bin. Sumpah... Nuansanya mirip banged.

Sambil lagu-lagu milik Velvet Underground berkumandang, pikiran gua seakan kembali ke jaman-jaman gua ngekos di Jatinangor. Saat gua menikmati sore bersama si Norvan Supercondom di kamar kos gua. Dia make komputer gua buat gambar, gua leyeh-leyeh sambil dengerin lagu-lagu yang diputer ama dia. Salah satunya adalah lagu-lagu milik Velvet Underground ini. Femme Fatale, Sweet Jane dan I'm Waiting For My Man. Ughhhh.... Benar-benar masa-masa yang aneh... Hahahahahaha...

Setelah berbincang-bincang dengan Bin sambil mendengarkan lagu-lagu milik Velvet Underground, gua akhirnya dapet masukan yang sangat berharga.

"Kalo mau nyanyi ya nyanyi aja... Denger aja band ini, mana ada yang bisa nyanyi? Lou Reed ama Nico dua-duanya suaranya jelek, tapi tetep aja mereka bisa bikin lagu yang bisa dinikmatin banyak orang"
(gua mendengarkan itu sambil mengangguk-anggukan kepala tanda setuju...)

Target gua berikutnya adalah...

"DOWNLOAD ALBUM VELVET UNDERGROUND BEGITU SAMPAI DI RUMAH...!!!"

hehehehehehe...

siapa tau klo ini beneran obat autis buat gua?

gak ada salahnya mencoba...

Wednesday, August 13, 2008

organizing peoples = sucks!!!!

Pekerjaan paling melelahkan bagi gua adalah organizing people. Tapi entah kenapa dari jaman SD selalu aja gua ga bisa lepas dari hal ini. Walaupun makan hati, tetep aja pasti gua kejebak lagi di lingkaran ini.

Pasti aja gua geregetan klo ngeliat sesuatu yang menurut gua harusnya enggak gitu. Walaupun gua tau, gua ga selalu punya wewenang buat membuat itu menjadi seperti jalan yang gua pengenin. Dan gua juga tau, klo gua mencoba untuk membuat itu seperti jalan yang gua mau tapi ditolak oleh suara mayoritas, gua pasti bakal kecewa banged. Walaupun gua juga tau, klo gua ga ikut campur tangan, pasti ga akan kelar-kelar. Lingkaran setan ini tak pernah berhenti.

Emang paling enak klo terima beres. Tinggal nerima schedule dan tinggal ngejalanin. Tapi gua ga bisa kaya gitu. Herannya selalu ada dalam diri gua rasa ingin protes.

"Kenapa mesti jam segini? Kok gak jam segitu?"
"Kenapa mesti pake ini?Kok ga pake itu?
"Kenapa mesti begini? Kok ga begitu"

yes, people...Mungkin itu kutukan yang menempel dalam diri gua. Keinginan untuk selalu bertanya dan menentang sampe gua dapet alasan yang logis. Klo menurut gua alasannya ga logis, gua akan berusaha membuatnya jadi seperti yang gua pengen gimana itu seharusnya dilakukan, diperbuat atau dikatakan.

Gua bukannya enggak menghargai pendapat orang,lho...

Cuma ya itu...

akhirnya gua sadar klo gua adalah 'control freak'

dan gua willing to do anything buat mengurangi itu. Asal elo kasih gua alasan yang logis...

hahahahahahaha....

PS: bagi yang ga tau apa itu 'control freak', ini gua kasih arti 'control freak' yang ada di wikipedia

"In psychology-related slang, control freak is a derogatory term for a person who attempts to dictate how everything around them is done. It can also refer to someone with a limited number of things that they want done a specific way; professor of clinical psychology Les Parrott wrote that "Control Freaks are people who care more than you do about something and won't stop at being pushy to get their way."[1]

In some cases, the control freak sees their constant intervention as beneficial or even necessary; this can be caused by feelings of superiority, believing that others are incapable of handling matters properly, or the fear that things will go wrong if they don't attend to every detail. In other cases, they may simply enjoy the feeling of power it gives them so much that they automatically try to gain control of everything around them"


sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Control_freak

Duh...Kenapa sih nih...

Anjrit!!!!!!

kenapa ni air mata meleleh ya?????

GOBLOG!!!!!

masak cuman gara-gara denger distorsi-distorsi gitar gua bisa terenyuh...????????


GOBLOOOOOGGG!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

gua udah gila kayaknya...

help...

Susahnya Kalo Autis Kumat..

Sumpah..hari ini mood gua berantakan banged..enggak tau kenapa.. Dari pagi kok bawaannya ga enak mulu. Kayak pengen marah-marah, tapi ga tau marah ke siapa dan karena apa.

Mungkin gara-gara dari pagi udah mendung ga gelas kali ya?

Tapi mungkin juga gua udah masuk lagi ke fase autis atau asosial. Udah lama ga kumat, sekarang mungkin waktunya kumat. Dan klo udah gini suka lama nih. Gua sendiri bingung kenapa gua bisa mengalami sindrom begini.

Orang-orang mungkin mikirnya 'galau banged sih' atau 'sok melankolis'. Terserah lah. Tapi bagi gua emang waktu dimana gua bisa sendiri dan melamun tanpa ada gangguan dari orang lain itu adalah waktu yang sangat berharga. Gua bisa mendapatkan ide-ide untuk gua lakuin di hidup gua.

Klo ada orang yang pake ganja, LSD, atau senyawa lainnya yang memabukan buat bisa dapet ide, gua cuman butuh melamun tanpa gangguan. Melamun is my drugs. Melamun is my LSD. Melamun is my heaven on earth.

Klo gini gua kangen banged sama langit malam yang hitam dan bertaburan dengan bintang yang ada di Jatinangor. Dulu sering banged gua diajak ama seseorang untuk ngeliat itu dari tempat jemuran di kosan gua. Tapi entah kenapa, gua malah lebih menikmati memandang wajah orang itu daripada memandang ke langit.

Sekarang, pas di ibukota terkutuk ini gua mana bisa nikmatin itu. Langit sih emang gelap, tapi gelap karena tertutup ama polusi. Hufff....

Sekarang yang gua pengen adalah gua bisa duduk tenang di bukit, ngelamun ga jelas, sambil dengerin lagu dari mp3 player gua. Akan lebih menyenangkan klo seseorang yang dulu sering ngajak gua untuk ngeliatin langit dari tempat jemuran kosan gua dulu ada di samping gua saat gua melakukan hal yang gua pengen di atas. Ga perlu berbicara satu sama lain, cukup terdiam berdua dan memandang langit. Silent conversation.


klo seseorang yang gua sebut diatas membaca ini, 'yes dear, i missed that lovely time..'

Tuesday, August 12, 2008

The Verve - Urban Hymns

Baru dengerin album ini lagi. Dan akhirnya baru nyadar kenapa album ini dibilang salah satu masterpiece nya The Verve.

Lagu-lagu di dalemnya ga ada yang gagal. Liriknya maknyus semua. Dan yang paling membuat gua ketagihan adalah layer-layer ambience di lagu-lagunya. KEREN BANGED!!!!!!

Sepenggal lirik dari lagu favorit gua..

"I need to hear some sounds that recognize the pain in me, yeah
I let the melody shine, let it cleanse my mind , I feel free now"

Uggghhh.....

Thursday, August 7, 2008

Saat Hampir Flu...

Keadaan saat mau Flu itu sungguh tidak mengenakan. Serba salah. Mau act normal tapi bawaannya lemes. Mau berlemes-lemes ria, ntar yang ada dibilang manja.

Arrggghh...

Menyebalkan..!!!!

Friday, August 1, 2008

The End Is Near, But I'm Okay With It...

Seperti judul di atas...

The end is near..

but I'm okay with it..

I just want to cherish and embrace every second i spent with her

and when the time come...

for us to be apart..

I just want to have a beautiful memory...

about her smile..


Thursday, July 31, 2008

'Jadian' Sama Band


Dibaca-baca lagi, judulnya norak ya. Tapi ternyata ngga cuma jadian dalam konteks love relationship, tapi jadian sama satu lingkungan baru juga pake komitmen (dalam hal ini gue ngomongin band).

Tapi tunggu, gue belom sempet posting ya tentang seberapa excited gue gabung sama Little Space Donkey... Yah, mengutip kalimat para leluhur "Life begins at 20"
(eh.. mereka bilangnya 20 apa 30 ya??atau 40??? ..oke anggaplah ini 'mereka' yg lain).
Setelah penantian yang begitu lama dan hampir putus asa akhirnya di usia gue yang keduapuluh ini ada juga yg rela 'melamar' gue sebagai gitaris di band-nya ('melamar' itu bukan istilah gue ya, tapi si pelaku pelamaran itu sendiri). Sebenernya beberapa taun belakangan gue udah ada pikiran kayaknya ga ada jalan buat seriusin hobi gue di bidang musik. Masalahnya manusia-manusia yang 'gelombang otaknya sama dengan gue' belom gue temuin. Selain itu, gue hampir yakin kalopun ada juga, mereka ga akan ngajak gue :nohope:, ya iyalah.. gue bisa apa sih.

Ternyata eh ternyata, Tuhan itu terlalu baik dan gue ketemu lah sama dua manusia yg aneh-aneh itu, tepatnya tanggal 06-07-08. Langsung gue didaulat untuk mengisi posisi gitaris dalam LSD (cerita lengkapnya udah di-posting sama An). Entah kenapa gue ngerasa kaget campur seneng aja ada yang baru kenal tapi udah mau percaya sama gue (ato jangan-jangan mereka udah saking desperate nya sampe-sampe hajar aja lah seketemunya. Random pick.).. Ngga tau deh, bottomline, I'm Blissful.. (with capital 'b') :-)

Begitulah, singkat kata, pada akhirnya Bapak Anthono Oktoriandi dan Irfan Husen yang luar biasa (anehnya) itulah yang membantu gue merealisasikan salah satu dari sekian banyak 'rencana kejahatan' di Dream Book gue.. (ya, 'dream book'.. memang terdengar seperti abg atau drama queen namun begitulah adanya). Dan ternyata, memiliki sebuah band kerasa kayak pelepasan suatu emosi entah emosi macam apa yg mengendap di diri gue (rasanya pengen nonjok diri sendiri nulisnya saking noraknya, tapi lagi-lagi memang begitulah adanya). Karena pada akhirnya gue memiliki sesuatu yg selama ini jadi passion gue.

...
Oke.
Balik ke kalimat pertama, it's about commitment. Anehnya, baru gabung dalam band kerasa kayak baru jadian. Gue ngerasa seperti ngebagi sesuatu. Orang lain bisa aja bilang gue berlebihan, tapi beneran, gue ngerasa akan 'stay' di band ini untuk waktu yg lama (kalo emang bakal lama atau kalo gue ga didepak ya...bwahahhaha). Dan kenapa gue nyinggung-nyinggung komitmen? Karena... ketika bicara soal bagi waktu gue ga bisa asal-asalan lagi. Dan beberapa schedule yang udah disusun membuat gue makin ngerasa terintimidasi.. haha... Gimana nggak, gue yang cuma iseng-iseng main gitar dengan skill ala pengamen bawa ukulele di metromini ini tiba-tiba mesti masuk ke jalur electronica/shoegaze/ambiance -nya LSD. Ditambah lagi Oktober ini kita punya rencana untuk mulai nyoba perform. Takut dan grogi, ya. Tapi excitement-nya ngalahin paranoidnya. Argggghh.... Entah gimana gue mesti 'nyetel' otak gue supaya bisa nyeimbangin semuanya.

+ "Santai aja kali, My.. Ga usah dibawa terlalu serius.."
- "GAK BISA!!!"

Susah sih emang buat gue jadi santai untuk urusan kayak gini..

Agak OOT dikit, seperti halnya love relationship, menurut gue menjadi bagian suatu band juga melibatkan perasaan. Dan gue baru tau itu pas dua anggota LSD lainnya itu sama-sama menunjukkan gejala bahwa status mereka 'no longer available' dan membiarkan gue sendirian di jagat maya yang kejam ini.. huhuh.. Ya, mereka pacaran. *nangis sesenggukan di pojokan*. Sebenernya keadaan ini lebih bagus dibandingkan beberapa saat sebelumnya ketika mereka berdua galau akibat masalah percintaan (ha ha!). But somehow idk why... I felt abandoned. And it sucks.

Gue sempet mikir apa jangan-jangan cuma guenya aja yang ngga rela temen-temen gue pacaran sedangkan gue cuma stuck di depan FL melototin materi-materi yang gue sendiri bingung mau diapain sambil ngbales beberapa sapaan basa-basi dari contacts di YM diiringi dentuman musik Get Up Get Out milik The Rosebuds yang ngga mempan ngilangin mood melankolis yang ditimbulkan Sean Lennon tadi pagi. Atau seharusnya yang gue tulis bukan 'komitmen' tapi 'sense of belonging' ya? Atau gue cuma cemburu?? Am I???

Ok, ok.... maybe I am jealous.... :-/

Thursday, July 24, 2008

Siang-siang Makan Es Krim Berjemaah (ditambah cela-celaan) Sungguh Nikmat...

Matahari yang bersinar dengan teriknya dan membuat hawa di kantor ini semakin panas.

Setelah terpaksa mengungsi dari ruangan kantor, dikarenakan sedang di cat (lagi...) dan memperhitungkan keselamatan paru-paru bila terus menerus menghisap bau cat., akhirnya crew dari demajors pun berpindah ke ruang televisi untuk bekerja. Suasana sudah seperti piknik. Di atas hamparan karpet, bekerja memeras otak.

Setelah melewati makan siang yang memang sudah seperti piknik, dan kehabisan ide untuk menghabiskan waktu, sodara aul pun berinisiatif untuk mengajak ke sepermarket RAKSASA yang terletak di dekat kantor. Gua,yg sedang malas terkena sengatan ultra violet, memilih untuk tetap di hamparan karpet.

Rombongan Aul, Botel, Remond dan Adit pun kembali dengan membawa cemilan plus... seliter eskrim campina! Memang nikmat dunia klo makan es krim siang-siang gini. (thanks Ul!!!)

Nah, masalah muncul ketika ternyata ada satu orang yang terlupa... Ya itu si Birong... Entah kenapa mahluk korban cela-celaan di kantor ini terlupakan. Mungkin memang nasib dia kali ya...hahahaha...

Akhirnya dia cuman bisa menikmati cela-celaan dari anak-anak (termasuk gua..hahaha) yang telah segar kembali akibat siraman es krim di tenggorokan..hahahhahahha...

Sampai berita ini diturunkan, cela-celaan terhadap mahluk yang satu itu masih berlanjut... (entah sampai kanapan..hahahahahha)

Tuesday, July 22, 2008

Joker???

Kayaknya semua orang sekarang sedang tergila-gila ama sosok Joker yang diperanin sama Heath Ledger deh. Hari ini ada udah ada 2 orang yang pake foto Joker buat avatar di YM, sama 3 orang yang pake status yang berhubungan dengan Joker.

Gara-gara ini, makin penasaran deh. Menurut kabar sih, katanya film The Dark Knight ini harusnya lebih cocok jadi film nya Joker, bukan film-nya Batman.

Tamapaknya, gua harus menunggu untuk bisa nonton film itu...damn...

Friday, July 18, 2008

Dark Knight is Coming...

Akhirnya..setelah menunggu selama ini, sequel dari Batman yang terbaru keluar juga di peredaran. Ini film satu bener-bener bikin gua penasaran. Terutama adalah karena faktor Heath Ledger yang memerankan the number 1 nemesis of The Dark Knight, Joker....

Terus terang, pas Jack Nicholson memerankan Joker di film pertama Batman (lupa pastinya tahun berapa, tapi yang pasti lama banged lah...) gua rada kecewa... "Kok Joker kayak gitu sih???" Terlalu comic, terlalu lucu...Kurang psycho...

Nah, pas liat penampakan Joker ala Heath Ledger...Anjing, gua langsung jatuh cinta. Ini dia sosok Joker yang sebenernya... Psycho!!!!!!!

Can't wait to see the movie... Mungkin gua bisa nonton berkali-kali tu film...


Thursday, July 17, 2008

Bau Cat = Tidak Baik

Kelamaan berada di dalm ruangan yang abis di cat itu ternyata ga baik...
beneran deh...kali ini gua serius...

gua adalah korban keganasan bau cat. Sekarang terasa pusing gini.
antara dua...
1. gua udah ga kuat
2. atau gua sudah dalam kondisi sakaw bau cat...

hufff....

(lanjutan) Kantor Baru, Semangat Baru, Kegilaan Baru...

Akhirnya.....sodara aul membawa kabar gembira, yaitu berhasil memenangkan kuis itu. Hahahahah..

Emang, rejeki dateng dari mana aja...

Skrg sedang menikmati hasil belanjaan sodara Aul...hehehehehehe...

thanks ya Ul...

Wednesday, July 16, 2008

Akhirnya... Sebuah Band...

Beberapa minggu ini gua ngerasa excited banged. Akhirnya impian gua untuk membuat sebuah band dapet terwujud juga. Hahahahahaha...

Bersama partner in crime gua, bapak Irfan Husen, gua akhirnya membentuk "Little Space Donkey" (LSD). Yup...itu sebenernya nama blog ini, tapi karena males mikir nama lain, mending pake aja yang ada.

Setelah bertemu di rumah gua dan bertukar materi lewat email, dan beberapa kendala yang muncul, akhirnya gua memutuskan untuk mencari seorang gitaris cewek untuk melengkapi band ini. Kenapa cewek? Karena pengen aja. Impian gua dari dulu adalah punya band dengan gitaris cewek. Biar mirip ASH... hahahahahahaha..

Setelah mencari dan mencari dan dengan tanpa sepengetahuan si Irfan, akhirnya ketemulah gitaris yang bernama Amy (thanks to temen gua di kaskus.us - pandaimut). Walaupun gua ketemu banyak gitaris cewek,tapi entah kenapa gua milih dia..wakakakakaka..

Dan mulai sekarang, gua proklamirkan bahwa blog ini bukan buat gua doang...tapi juga menjadi blog resmi LSD.

Kalo ada waktu coba kunjungi http://www.myspace.com/littlespacedonkey

cheers

Kantor Baru, Semangat Baru, Kegilaan Baru...

Akhirnya demajors jadi juga pindah kantor. Dari Gandaria tercinta, akhirnya nyampe juga di Fatmawati. Hahahahaha...

Setelah berbulan-bulan pak bos penuh kebimbangan, akhirnya kemaren, jadi juga pindahan.

Kantor yang baru ini lebih luas, lebih lega dan lebih waras dalam hal lay out. Tapi tetep, kegilaan pengisinya gak pernah berubah. Mulai dari cela-celaan, komentar-komentar nan ajaib, dan kejadian-kejadian tak terduga.

Seperti hari ini, si Aul ngasih kabar klo dia bisa ikut kuis di salah satu radio ibukota, tapi dengan syarat harus punya kartu XL. Akhirnya gua dan dia berkonspirasi demi mendapatkan hadiah itu. Pake no XL dan KTP gua,tapi pake nama Aul... wakakakaka..

Doakan saja bisa menang...

Kabar selanjutnya menyusul... sama sekalian foto-foto kantor baru beserta isinya yang otaknya sudah pada dol.

cheers..

MONO live @ Jakarta Rock Parade




Sumpah...sebelumnya gua selalu beranggapan klo nonton band post-rock itu akan menjemukan... Apa yang bisa lo harapkan dengan band yang cuma mengandalkan instrumental doang sebagai senjata utama. But, damn..., i was so wrong about that...

Adalah band bernama MONO yang membuat gua berubah pikiran. Gua emang suka sama musik mereka sejak beberapa tahun belakangan, tapi gua gak akan pernah menyangka klo live performance mereka sebagus itu.

DAMN....

Jadi pengen bikin musik dan bisa bikin live performance seperti mereka. So inspiring.

Sunday, May 25, 2008

Dodgy - Good Enough (Live)

live performance by Dodgy, a one hit wonder band from british...

this one have become one of my favorite tunes for this past couples of day...

enjoy..

Thursday, May 22, 2008

DJ KAWASAKI - YOU CAN MAKE IT feat. Tasita D' Mour

one of my favorite track in youtube...

great voice, great mix...

enjoy...

Ken Lee versi Indonesia

wakakakakakakakakakaka...sumpah...ngakak gua...gak berhenti2 nih...mampus...mampus....wakakakakakakakakakakakakakaka...

Tuesday, April 1, 2008

101 Rules of Black Metal

Berikut adalah sebuah artikel yang gua dapetin dari sebuah milis. Jadi, buat kalian yang pengen terlihat seperti pencinta black metal sejati, patuhilah pedoman dibawah ini... (Yeah, right....)



1. Don't be gay.

2. Be "true".

3. All people who aren't "true" are gay.

4. Be grim.


5. Be necro.


6. Be simultaneously grim and necro if at all possible.


7. Break things while being grim and necro.


8. Don't have fun at concerts. Stand around with arms crossed.


9. Repeat all above while denouncing organized religion in any form.


10. Never ever, EVER under ANY circumstances. ..


11. ...Listen to Peccatum.


12. When someone asks you if you enjoy the music of Mayhem, point out that
you only enjoy the music of "the true" Mayhem. Maniac is gay.

13. Don't play with fuzzy things, excepting that by "play" you mean "burn".

14. Don't be Dani Filth.


15. Never, ever, under any circumstances utter the phrase "Kenny G slams,
man."

16. Don't be Dani Filth.

17. When your mom tells you to take out the garbage tell her that you're too
metal to remove refuse.

18. Run for it!


19. Sodomize a virgin whore.


20. Sodomize anything that is not male. (Fuzzy things look out!)


21. Make sure your album goes out of print about 3 years after its
release... so it becomes 'cult'.

22. When in doubt, say "True Norwiegian Black Metal!"

23. If that doesn't work, blast beats can fill any silence.


24. Turn any cross you find upside-down.


25. Nipple twisting is not a blackmetal activity..


26. Write a cult, underground, grim and necro zine. Feature only interviews
with bands no one has heard of, even "true" blackmetallers.

27. Never ever, EVER, EVER be open-minded.

28. Never write songs less than 15 minutes long and containing less than 15
adjectives in the title.

29. a) paint face. b) go in woods. c) act like troll.


30. Don't be Mortiis (or Dani Filth).


31. Don't wear white shoes after Labor Day.


32. Don't make jokes only your mom would get.


33. Don't make jokes.


34. When in doubt, scowl with eyes downturned.


35. Don't eat Marshmellow Peeps.


36. To producers of black metal albums: remember...no low end! If it doesn't
hurt to listen to, it can't be "true".

37. Make sure that no less than half of the musicians on your album are "session" members.

38. When in concert, always growl names of songs so that they are

imperceptible. This will ensure that anyone who doesn't have your "cult" LP won't get it.

39. Never play live.


40. When getting ready to go to a show, completely forget that the other
people there are not going to the show to look at you.

41. Use barbed wire whenever possible. (Note: this assists in being both
"necro" and "grim".)

42. When asked by a non true BMer what BM is, say something like, "BM is the
raw essence of pure black evil in man", in any case, make sure that by the conversations end, the other person still has no idea what black metal is.


43. Drive one of your band members to suicide, and claim he died because of the "mainstream" "infecting" the "scene".

44. Reform with "old members" and release an album intended to produce commercial success.

45. When it flops say that you meant it to fail cause anything less wouldn't
be "true".

46. Have a side project. Ensure that all other members of your band also
have side projects.

47. Fill out the other slots in your other member's side projects as

"session" musicians.

48. Record everything in the same studio with the same
producer/instrument s/equipment/ etc.

49. Make sure your album cover never consists of more than three colors (color options allowed: grey, black, white).

50. Publicly state that your band is "non-religious", then use the word "Satan" over 400 times on your one-song thirty-minute album.

51. Never stuff your shoes to make them appear puffy and avoid the wearing
of backwards baseball caps if at all possible. Red ones in particular.

52. Insist that music should never progress and that it should still sound
the same way it did 9 friggin years ago.

53. Never say "friggin".

54. Never finish anything you start.


55. The word "Hail" is the only appropriate greeting whenever greeting
someone "true".

56. If feeling especially true on a given occasion, try "Infernal Hails".


57. All logos must include illegible writing and at least one inverted cross
and/or pentagram. This is non-negotiable.

58. When referring to sex with a Metal Chick use only the terminology
"sticking my clouded frost-spire into her gates of
attrition".

59. Design complex logo for your grim black metal band on binder paper in
the middle of math class.

60. Accept every interview you're offered... then pretend that you really
don't enjoy being interviewed.

61. Thoroughly enjoy Star Trek: The Next Generation.

62. Wait... scratch that last one. (See rule 1)


63. Never divulge to any outsiders the Exact Day of the Divine Arrival of
the Massive Hoof. Instead, inform them that they should be ready to suck the Dark Lord's greasy @#%$ at any time.

64. Use the phrase "suck the dark lord's greasy @#%$" whenever possible.


65. If you ever find that you have somehow become a member of Hecate

Enthroned, be sure to piece together a music video of scrap footage of yourself walking around in the woods at night looking evil. Only, instead of being night make sure it's the middle of the @#%$ day, and instead of looking evil, look dorky instead. (See also: rule 1)

666. Own hundreds of black metal albums, demos and bootlegs. Listen to
approximately 8 of them regularly.

67. Humping a ceramic Virgin Mary in front of your uncle's house is not
"pimping it" (unless you tell her you're done then blow in her face like a shotgun when she turns around).

68. Refrain from using keyboard smilies when communicating via the Internet.
Single acceptable smiley: -(

69. Why isn't the word "Northern" in your album title yet!? Get to it!
Amateurs...

70. Spelling things correctly is neither grim nor necro.


71. Norsk Arysk Blak Metal! Rahhh!!


72. No matter where you're from, pretend you're from Norway and therefore
'true'.

73. Don't be Dani Filth. (I think that's clear)


74. All pets you own now will henceforth be known as "Crucifier". Any pets
you own in the future will also be known as "Crucifier".

75. True black metaller: "Many of our dark hyms are influenced by the mighty
Tolkien... You have not read the works of Tolkien!? Nerd. Wait a minute... It appears I am the nerdy one after all!"

76. @#%$, I'm talking to myself again.


77. Norsk Arysk Blak Metal! Rahhh!!


78. That's better, on with the interview!


80. Create inverted crosses in all possible instances. Suggested tools: Drum
sticks, twigs, pool cues, pencils, etc. (See also "clouded frost spire")

81. Profess publicly that you are a Satanist and add that you are in touch
with Norway's ancient Pagan past. Pretend that somehow those two facts make sense in conjunction.

82. Stick your dick in the mashed potatoes.


83. Don't make Beastie Boys references.


84. Don't make references.


85. Satanus. Huh huh huhuhuhuh.


86. Huhuhuhuhuhuhuh.


87. If possible, design the title of your album so that it consists of three
completely unrelated words. Dimmu Borgir are the master of this (i.e. Enthrone Darkness Triumphant, Spiritual Black Dimensions, Puritanical Euphoric Misanthropia, Godless Savage Garden) but you may also want to refer to Immortal's "Diabolical Fullmoon Mysticism".

88. As we all know, women have no place in the homoerotic world of black
metal, but if your girl friend still won't stop bugging you about wanting to be involved in your band, give her a lame spoken word part or something.

89. Never form a band containing you, your wife and/or girlfriend, and some
gay looking guy. (See also: rule 11)

90. Go to bed when your mom tells you to.


91. If it's rare, it must be good. Order it immediately.


92. I will not add that as it is not metal enough.


93. Are you metal enough to be reading this?


94. Own every Darkthrone release. Listen to exactly none of them.


95. Own cult-as-@#%$ shirts of bands you not only own no releases of, but
also haven't even heard.

96. Use the phrase "cult-as-@#%$" whenever possible.


97. Attempt to randomly throw the word "@#%$" during random segments of your
songs. (Kindly refer to Attilla's work on De Mysteriis Dom Sathanas.)

98. In order to make your recording more incomprehensible and therefore more
"cult", be sure to either select a singer who has only a tenuous grasp on the language to be sung. (Acceptable languages: Norwegian, Latin, Orcish.)

99. I'll tell you what your album lay out needs...Some titties.


100. And you know what else? How long since you acted like a troll? Pick up
that makeup and fight, soldier!

101. You mean to tell me you read this whole thing when you could've have
been prancing about in the forest with an axe? For shame! For shaaaaame!!

Bing Slamet - Genjer Genjer

Sebuah lagu yang identik dengan pergerakan partai komunis di tahun 1965. Bila dinyanyikan oleh para wanita yang tergabung dalam GERWANI, bisa membangkitkan bulu kuduk. Tapi sungguh lagu ini memiliki melodi yang sederhana tapi sangat menarik.

Silahkan menikmati...

Monday, March 31, 2008

Ken Lee...

This one is frickin' hillarious...never have enough of it...just enjoy it and laugh with all of your energy...

The Radio Dept. - Pulling Our Weight

One of my favorite songs from radio dept. Enjoy...

Maukah Kau Ku Buahi...??? (sebuah karya dari seorang teman)

Sebuah karya dari temen gua, Norvan, yang juga merupakan pencipta dari sebuah komik legendaris bernama "SUPERCONDOM". Mari kita nikmati bersama...

Thursday, March 27, 2008

Where The Birds Always Sing

buat mengisi waktu, gua pengen share aja lirik dari salah satu band favorit gua, yaitu The Cure

Where The Birds Always Sing
The Cure

The world is neither fair nor unfair
The idea is just a way for us to understand
But the world is neither fair nor unfair
So one survives
The others die
And you always want a reason why

But the world is neither just nor unjust
It's just us trying to feel that there's some sense in it
No, the world is neither just nor unjust
And though going young
So much undone
Is a tragedy for everyone

It doesn't speak a plan or any secret thing
No unseen sign or untold truth in anything...
But living on in others, in memories and dreams
Is not enough
You want everything
Another world where the sun always shines
And the birds always sing
Always sing...

The world is neither fair nor unfair
The idea is just a way for us to understand
No the world is neither fair nor unfair
So some survive
And others die
And you always want a reason why

But the world is neither just nor unjust
It's just us trying to feel that there's some sense in it
No, the world is neither just nor unjust
And though going young
So much undone
Is a tragedy for everyone

It doesn't mean there has to be a way of things
No special sense that hidden hands are pulling strings
But living on in others, in memories and dreams
Is not enough
And it never is
You always want so much more than this...

An endless sense of soul and an eternity of love
A sweet mother down below and a just father above
For living on in others, in memories and dreams
Is not enough
You want everything
Another world
Where the birds always sing
Another world
Where the sun always shines
Another world
Where nothing ever dies...

***

baca saja liriknya, lalu resapi artinya...

cheers y'all

Inilah Rimba Kita

Ternyata, dari yang awalnya hanya ngobrol ngalor-ngidul tanpa arah dan tujuan yang jelas bersama mantan teman satu kosan bisa menghasil kan sebuah topik yang cukup menggelitk. Entah mengapa dan bagaimana caranya, kami tiba-tiba sampai kepada topik Psikoanalisa yang dikemukakan oleh Sigmun Freud, seorang tokoh psikologi dari Jerman yang merupakan bapak dari terori psikoanalisa.

Teori itu mengemukakan bahwa manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu Id, yang merupakan aspek biologis, Ego (aspek psikologis) dan super ego (aspek sosiologis). Freud menyebutkan bahwa Id adalah sistem original yang ada dalam manusia dan kedua sistem yang lain muncul karena adanya Id ini. Id inilah yang sering dikatakan orang sebagai animal instinct yang tersisa dari manusia.

Teman gua itu berpendapat bahwa manusia sekarang ini hampir sebagian besar telah merelakan dirinya dikuasai oleh Id mereka dan secara tidak langsung telah berubah menjadi binatang. Homo Homini Lupus, manusia telah menjadi serigala bagi sesamanya. Super Ego yang berfungsi sebagai penentu benar atau tidak, pantas atau tidak, susila atau tidak dari sesuatu perbuatan dan tingkah laku manusia telah terupakan. Jangan tanya tentang Ego, yang merupakan jembatan penghubung dari Id dan Super Ego. Ego inilah yang bertugas untuk memilih jalan yang akan ditempuh, hal-hal apa saja dan dengan cara apa saja hal itu bisa tercapai. Inilah penyeimbang dari manusia, yang akhirnya membedakan manusia dengan binatang yang penuh dengan Id dan malaikat yang terdiri dari Super Ego. “Bila manusia telah melupakan Super Egonya, lalu bagaimana Ego bisa mengontrol manusia menjadi seimbang?” Begitu kira-kira pendapat teman saya. “Lalu, apa bedanya kita dengan binatang?” Lanjutnya.

Yah, gua enggak tahu kalo pendapat teman gua itu sudah sesuai dengan teks book yang tersedia. Bila pun ternyata tidak, rasanya tetap masuk akal. Kalian semua enggak usah tersinggung kalo gua menyetujui bahwa manusia kian hari berubah mendekati binatang. Coba kita lihat sekeliling kita dengan seksama, orang-orang saling membunuh, memperkosa, menipu demi untuk kepentingan masing-masing tanpa mempedulikan sekelilingnya.

Entah kenapa rasa malu yang hanya dimiliki oleh manusia pun semakin terkikis. Orang yang memukul orang lain bukannya menyesal malah bangga. Di majalah-majalah banyak wanita yang tanpa malu mengenakan pakaian yang minim, bahakan cenderung tidak memakai apa-apa, dan para pria, termasuk gua, dengan tidak kalah malunya membeli majalah tersebut dan beronani dengan nikmatnya. Seorang pacar dengan tanpa malunya berjalan di depan teman-teman pacarnya tanpa peduli bahwa teman-teman pacarnya itu tidak suka kepadanya karena dia hanya memanfaatkan sang pacar untuk kepuasan harta dan badannya saja. Hmm… Apakah sudah cukup contoh yang gua tulis daiatas tanpa ada rasa malu terhadap diri gua sendiri? Kalian bisa tambahkan sendiri, itu juga kalau kalian tidak malu.

Satu hal yang paling kelihatan, lingkungan kita sehari-hari telah berubah menjadi rimba dimana peraturan yang dipakai adalah Hukum Rimba, siapa yang paling kuat itulah yang akan bertahan. Survival of the fittest, begitu kata orang-orang yang memiliki presiden paling tidak tahu malu sedunia. Kekuatan di sini bukan hanya dari hal tenaga secara fisik doang, tapi dalam segala hal. Negara yang memiliki persenjataan paling kuat, itulah yang memiliki kuasa penuh untuk menentukan nasib manusia yang hidup diseluruh muka bumi. Ormas agama mana yang paling kuat massa yang medukungnya, itulah yang bisa menetukan mana yang dosa dan haram. Calon ketua RT yang memiliki uang paling banyak, dialah yang akan dapat membeli suara paling banyak. Siapa yang paling berkuasa, itulah yang berhak menentukan daerah mana yang akan digusur.

Lalu apa bedanya kita dengan bintang yang hidup di rimba belukar yang sekarang sudah jarang akibat digunduli oleh cukong-cukong berperut gendut dengan cerutu di tangannya dan harim-harim yang tersebar dimana-mana itu? Kalain masih mau bilang hati nurani lah yang membedakan kita dari binatang? Mungkin bagi kita masih tersisa sedikit hati nurani, lalu bagi mereka yang lain? Apakah kita berhak menilai mereka sebagai sejenis binatang?

Memang kita tidak bisa berbuat apa-apa terhadap itu semua. Kita ini apa sih dibandingkan dengan mereka? Mungkin hal yang paling mungkin gua pikirkan sekarang adalah apa yang harus gua katakan nantinya bila ada seekor anjing yang tiba-tiba menghampiri gua dan memprotes apa yang gua tulis sekarang dan dia menolak untuk disamakan dengan manusia-manusia tadi. Kalau misalnya itu terjadi, paling gua cuma bisa minta maaf dan mengkasiani manusia-manusia tadi karena mereka sudah tidak diakui sebagai manusia, eh…di kelompok binatang juga keberadaannya juga tidak dikehendaki. Well, sorry…

Wednesday, March 26, 2008

EARTH

Another movie about global warming (yes my dear, the end is near...hehehehe). But this one, I think, will be more interesting than "An Inconvenient Truth" buatannya Mr. Al Gore. Just read the synopsis below... Katanya sih bakal ditayangin di salah satu gerai bioskop yang bukan memakai angka 2 dan 1 atau yang memakai angka romawi itu...



Earth is a spectacular new documentary made by the BBC that follows the lives of three wild animals over a year. Filmed over a 5 year period, it tracks polar bears in the Arctic, elephants in the Kalahari and a humpback whale, through the trials and tribulations of 4 seasons in their lives. Narrated by Patrick Stewart, with his sexy smoky voice, the high-definition photography is revelatory and a delight. The baby polar bears stick their little noses out of their cave into the light and tumble down hills of snow. Forests bloom from snow drops to blue bells to daffodils in an instant. Shot in 200 locations worldwide, the details of wildlife in their habitat are fascinating. Magnificently plumed birds of Paradise do a mating dance in the rain forest of New Guinea and three million caribou flee for their lives with killer wolves in hot pursuit.

The message is veiled. The narration talks about changes happening and the world changing and makes reference to the rain forests drying up as weather patterns change. But the big issue--climate change--is never strongly articulated. This could be because the BBC has recently been accused of liberal bias in its coverage of political issues or it could be that the producers wanted to reach as wide an audience as possible. Or maybe it's just so obvious that one doesn't need to say it. Even with these quibbles, the film conveys the fragility of our world and how we are all at the mercy of the environment. Opening today, November 16 at a cinema near you. :: Earth


http://www.treehugger.com/files/2007/11/earth_the_movie.php

The Radio Dept.

Untuk sekarang, gua pengen share aja tentang salah satu band favorit gua, yaitu The Radio Dept. (yang akan mampir ke Indonesia bulan depan - 26 April 2008) Artikel ini gua ambil dari wikipedia.com

so...here it goes...


The band was conceived in 1995 by schoolmates Elin Almered and Johan Duncanson, who named the group after a gas-station-turned-radio-repair-shop called "Radioavdelningen" (The Radio Department in Swedish). However, Almered and Duncanson soon stopped playing music together, putting the band on hiatus. The group was reborn three years later, in 1998, when Duncanson starting making music with Martin Larsson. In 2001, Larsson's then girlfriend Lisa Carlberg joined the group on bass, followed by Per Blomgren on drums and Daniel Tjader on keyboards.

Later in 2001, the band sent recordings to music magazine Sonic, receiving a positive review and being featured on the free CD sampler that came with the magazine. Labrador Records heard them on the disc and signed them to their label. Per Blomgren left the group prior to the release of their album Lesser Matters and Lisa Carlberg departed after the release of This Past Week EP. According to their website, the band decided to use digital drum tracks and stated that for their second album they were "taking a new direction ... which wouldn't require a member that played bass guitar."

The group enjoyed more widespread recognition after three tracks ("Pulling Our Weight" from the Pulling Our Weight EP, "I Don't Like It Like This" from the This Past Week EP, and "Keen on Boys" from Lesser Matters) were included on the soundtrack for Sofia Coppola's film Marie Antoinette.

Early 2006 saw the release of their second album Pet Grief. The distorted buzz that adorned most of their debut was now replaced by synthesizer. The album didn't reach the rest of Europe, including the UK until later in 2006. Unfortunately, with little touring support there was no real buzz behind Pet Grief. Reviews were mixed. NME rated Pet Grief with a 7 out of 10, but other magazines were not quite so kind. However, Pet Grief did find popularity amongst a growing fan base throughout the world, thanks to the Internet. The album is available in the US through Darla and through their US distribution deal with Labrador.

By the end of 2006, a brand new track "We Made the Team" was released as the 100th release on the Labrador. It was also the final track on the Labrador's labels Compilation of 100 tracks released at the beginning of 2007. Although all UK tour dates but one in London were recently canceled, the band is said to be working on a new album.

Discography

Albums

EPs and singles

  • Against the Tide 7", Slottet 2002
  • Annie Laurie EP, Slottet 2002
  • Liebling 7", Slottet 2002
  • Where the Damage Isn't Already Done, CDEP, Labrador 2002 (LAB033)
  • Pulling Our Weight, CDEP, Labrador 2003 (LAB058)
  • Why Don't You Talk About It?, CDEP, XL 2004 (REKD41CD)
  • This Past Week, CDEP, Labrador 2005 (LAB068)
  • The Worst Taste in Music, CDEP, Labrador 2006
  • We Made The Team, MP3/Single, Labrador 2006 (DLAB0002)
for more reading: http://en.wikipedia.org/wiki/The_Radio_Dept.

Esok Pasti Akan Datang (lagi...)

Warna jingga mendominasi awan-awan yang berkumpul di ufuk barat. Sementara itu, matahari yang tampak tak pernah lelah menuaikan tugasnya semakin menghilang dari pandangan. Bulan sabit yang menggantikannya untuk mengisi langit tampak semakin jelas. Bintang-bintang pun mulai menunjukan kerlip genitnya. Hari ini sudah mulai beranjak malam. Ah, esok pasti akan tiba lagi.

Ketika seorang wanita terperkosa oleh pemuda yang sedang terbakar oleh birahinya, dia tidak pernah ingin esok datang. Dia akan selalu mengutuki datangnya esok, karena dia harus menjalani sehari lagi hidupnya dengan terbayang kejadian yang memalukannya itu. Sementara sang pemuda ikut pula tidak menginginkan esok untuk datang. Dia terlalu takut bila ternyata esok si wanita tiba-tiba memiliki keberanian untuk melaporkan tindakannya waktu itu kepada pihak berwajib, dan dia akhirnya hanya menjadi seorang pesakitan yang di kamar sebuah hotel prodeo.

Ketika seorang wanita yang mendengar gosip bahwa suaminya telah menikah lagi, dia tidak ingin esok datang. Dia takut bila esok datang, ternyata kabar itu berubah menjadi nyata dan dia ditinggalkan tanpa sepeser harta dalam suaminya yang kaya raya. Sementara itu sang suami ikut pula tidak menginginkan esok untuk datang lagi. Dia terlalu takut bila ternyata esok dia tiba-tiba kehabisan alasan untuk mengelak dari kabar burung yang sampai ke telinga sang istri. Di lain tempat, sang istri kedua juga tak ingin esok datang. Dia takut bila esok datang, suaminya akan memilih kembali ke tempat dimana dia seharusnya berada karena menyadari bahwa dia hanya dimanfaatkan harta dan kekuasaannya saja.

Ketika sepasang kekasih bersama dalam pelukan, mereka tidak ingin esok datang. Mereka takut bila esok datang, ada sesuatu yang akan menghalangi mereka untuk bersama lagi. Mereka takut bila esok datang, cinta dan rasa sayang pasangannya akan berkurang terhadap dirinya. Mereka takut bila esok datang, ternyata disitulah mereka harus terpisah lama atau mungkin selamanya.

Aku selalu ingin esok untuk datang lagi. Akan ada harapan baru yang dibawa oleh esok dalam hidup ini. Pasti ada keriangan yang datang bersamaan dengan datangnya esok. Selalu ada nafas yang berhembus dari paru-paru ketika esok membangunkanku dari tidurku.

Ada yang bilang, hidup ini adalah sebuah perjudian yang tanpa batas. Bila itu benar, aku adalah si penjudi yang sangat kecanduan. Ketika esok mulai tercium, aku selalu mempertaruhkan sesuatu yang aku punya dengan harapan mendapatkan sesuatu yang setimpal dengannya, atau mungkin lebih. Tetapi, bila ternyata tidak, juga tidak masalah. Akan ada selalu esok yang akan datang lagi. Tak peduli berapa banyak manusia di dunia ini yang idak menginkan esok untuk datang, mereka tidak pernah punya kuasa untuk menghentikan datangnya esok ke dalam hidup mereka.

Malam kini semakin gelap. Langit kini telah terselimuti oleh awan hitam yang pekat. Bintang dan rembulan kehilangan kerlip dan cahaya mereka yang genit itu. Aku harus segera bergegas masuk. Banyak yang harus aku siapkan sebelum esok datang. Banyak yang harus aku selesaikan sebelum semuanya terlambat. Sabar ya… Dan esok kita pasti bersama lagi….

Artikel ini ditujukan untuk orang yang selalu membuat gua takut akan datangnya hari esok. I hate when tomorrow come and you’re not there.

Nasibmu, Nak...

Masa kecil katanya adalah masa yang sangat menyenangkan. Dunia terasa sangat indah, lengkap dengan buliran embun yang menetes dari daun padi dan pelangi mengisi latar belakangnya. Sikap polos dan penuh keingintahuan menjelajah dunia tanpa harus merasa takut. Bernyanyi riang dengan teman, bermain petak umpet saat purnama muncul, sebelum akhirnya terlelap pulas dan dijemput bidadari cantik dalam mimpi indah.

Tawa riang akan selalu memenuhi ruang kehidupan. Tangis yang ada karena rasa sakit dari jeweran bunda pun segera tak pernah lama bertahan. Berlari dengan langkah berjingkat sambil bersenandung lagu tentang piknik di hari minggu bersama ayah dan bunda. Tak pernah sebersit gelisah muncul untuk mematikan mimpi dan cita-cita untuk menjadi dokter, insinyur atau presiden.

Sayangnya, ada saja berbagai pihak yang ingin merenggut itu semua dari mereka. Dengan tangan-tangan kotor, mereka merusak hari-hari indah itu dan menjadikannya tak kalah dari neraka jahanam. Anak-anak selalu saja akhirnya menjadi korban dari segala tindakan dari orang-orang dewasa. Sungguh sangat tidak adil.

Kita dengan gampangnya bisa melihat anak-anak yang bingung dimana ibunya. Dia sama sekali tidak mendapat jawaban apapun dari sang ayah, karena sang ayah terlalu gengsi atau malas untuk menceritakan perihal perceraiannya dengan istrinya. “Anak-anak pasti tak akan mengerti dan pasti mereka akan lebih baik tinggal dengan saya daripada dengan ibunya yang tukang selingkuh itu” begitu pikir sang ayah. Apakah itu adil? Tidak ada yang mau peduli.

Di tempat lain, kita bisa melihat seorang anak yang kelimpungan dan kelelahan akibat jadwal les yang begitu padatnya. Hari ini les piano disambung dengan les aritmatika. Besok sore harus les berenang disambung sama les bahasa Inggris. Jadwal yang padat itu terus berlanjut. Sementara si anak hanya bisa terdiam dari balik kaca mobil mewah yang mengantarnya saat melihat anak-anak seusianya yang riang gembira bermain bola di lapangan perlumpur, si Ibu sudah dipenuhi oleh pikiran-pikirannya sendiri. “Anak saya harus jadi orang yang pintar dan terpandang agar bisa mewarisi perusahaan si Papa, pasti dia jadi bahagia” begitu pikirnya. Apakah itu adil? Tidak ada yang peduli.

Di suatu Negara, kita bisa melihat dengan jelasnya anak-anak yang tidak tahu bahwa mereka sudah mengantungi utang bawaan dari negaranya. Para pejabat dengan seenaknya memakan uang yang bukan milik mereka, lalu melarikan diri ke luar negeri untuk berfoya-foya. “ah, saya tidak akan tertangkap ini, jadi buat apa harus takut, toh negara ini sangat kaya dengan calon-calon sumber daya manusia, biar saja mereka yang melunasi utang ini” begitu pikirnya. Apakah itu adil? Tidak ada yang peduli.

Pantas saja Peter Pan tidak pernah mau pergi dari Neverland, tempat dimana anak-anak tidak pernah menjadi dewasa. Tampaknya dia telah mengetahui bahwa bila dia keluar dari sana untuk menuju dunia nyata, dia akan berubah menjadi orang-orang seperti Kapten Hook. Dia akan berubah menjadi orang yang akan mencuri masa-masa indah menjadi anak-anak.

Gua rasa ada perlunya bila suatu saat nanti, ada satu hari khusus dimana semua orang dewasa harus meminta maaf kepada anak-anak atas apa yang telah mereka perbuat selama ini. Mereka harus sadar bahwa anak-anak juga tetap manusia, yang mempunyai hak untuk memilih, hak bertanya dan mendapat jawaban dan hak untuk tidak diperlakukan sewenang-wenang. Sudah orang-orang dewasa peduli akan itu semua dan menghilangkan pikiran bahwa merekalah satu-satunya yang berhak memiliki dunia ini.

Mudah-mudahan akan ada satu masa dimana menjadi anak-anak kembali menyenangkan. Entah kapan itu semua terwujud. Semoga tulisan yang tidak jelas ini dapat menyadarkan kita, orang yang katanya akan menuju kedewasaan, untuk tidak merenggut masa-masa indah itu dari anak-anak kita nanti.

DIA YANG AKU TUNGGU

Tiba-tiba saja, aku merasa gelisah ketika aku sadari jarum detik yang sedang bergerak itu telah merapat. Hmm… Harum sekali bau yang aku cium dari nya. Selama ini aku hanya bisa membayangkan saja seperti apa wanginya. Aku pernah mendengar orang-orang memperbincangkan wanginya. Ada yang bilang kalau wanginya seperti buah durian yang sedang matang-matangnya, ada yang bilang kalau wanginya seperti parfum buatan Perancis yang harga per botolnya sampi berjuta-juta rupiah, tapi ada yang bilang wanginya seperti petai dan jengkol bahkan seperti bangkai tikus yang telah mati berhari-hari di jalan raya. Seperti yang sudah aku kira, tak ada satu pun pendapat tersebut yang mendekati dari wangi yang aku hirup sekarang ini. Mungkin mereka hanya mengarangnya, supaya bisa menarik perhatian dari lawan bicaranya atau dan memperoleh simpati dari orang-orang tersebut.

Wangi ini semakin membuat daya khayalku bertambah kuat. Kali ini aku membayangkan seperti apa rupanya. Aku mencoba membayangkan keindahan seperti apa yang menghasilkan wangi seperti ini. Aku mencoba membayangkan keelokan seperti apa yang tersimpan di sosok itu. Aku bahkan mencoba membayangkan bagaimana dia menyentuh aku. Di sisi lain aku juga menbayangkan keburukan apa yang tersimpan di balik semua itu. Aku berusaha untuk mematikan semua panca indera yang aku punya, agar aku bisa benar-benar membayangkannya, tetapi wangi itu ternyata bisa meresap ke dalam jiwa ku, sehingga bayangan yang ada dalam khayalku hilang sebelum benar-benar sempurna.

Saat aku pertama kali tahu bila dia semakin dekat, aku merasa sangat takut. Ada perasaan sesak yang tertahankan muncul dalam dada, diikuti dengan mual dan perut yang terasa berputar. Aku tak ingat berapa lama aku terdiam tak bersuara. Aku tak ingat lagi apa yang tertangkap dalam pandangan mata ku. Bukan gelap, tetapi bukan juga terang. Pikiranku tiba-tiba melakukan perjalanan waktu yang sangat singkat, tetapi semua perjalanan hidupku tergambar dengan jelasnya bagai film-film Hollywood.

Beberapa hari setelah itu, aku tidak pernah bisa berpikir dengan jernih. Aku selalu saja berusaha mencari kambing hitam penyebab semua ini. Aku menyalahkan orang lain yang tidak pernah peduli terhadap diri ku. Aku menyalahkan diri aku yang peduli terhadap orang lain yang tidak pernah peduli itu. Aku menyalahkan peliharaanku yang menyita hampir seluruh waktu yang ada dalam sehari. Aku menyalahkan aku yang mau saja waktu yang ada dalam sehari disita oleh peliharaanku. Aku menyalahkan dunia yang tidak pernah berhenti berputar. Aku menyalahkan aku yang tidak pernah mau mengikuti putaran dunia. Begitu saja seterusnya, setiap kali aku mengkambing hitamkan sesuatu, selalu saja ternyata aku yang salah. Ternyata, aku lah kambing hitam yang sebenarnya.

Ah… Jarum-jarum penunjuk waktu kembali menyita perhatianku diantara wangi yang masih terus membayang. Entah kenapa aku merasa kasihan terhadap mereka. Apakah mereka tidak pernah lelah menghadapi rutinitas yang mereka jalani? Apakah jarum penunjuk jam tak pernah iri terhadap jarum penunjuk menit akan kecepatannya berputar? Apakah jarum penunjuk menit tak pernah mencoba untuk tidak patuh akan putaran jarum penunjuk detik? Apakah jarum penunjuk detik tidak pernah lelah berputar begitu cepat dan iri akan santainya jarum penunjuk jam berputar? Apakah sebenarnya mereka memendam kebencian satu dengan yang lainnya tapi tak pernah bisa mengungkapkannya karena mereka harus patuh terhadap kediktatoran sang waktu yang tak pernah memberi kesempatan mereka berhenti berputar dan mengungkapkan kebencian mereka satu dengan yang lain? Lalu apakah mereka tahu bahwa aku selalu mengharapkan kalau mereka bisa bisa berputar terbalik arah, hanya untuk sekedar mengulang kembali masa indah yang entah kenapa lebih cepat berlalu dibandingkan masa kelam yang hadir dan seakan tak pernah berakhir? Apakah mereka mengutuki aku karena aku berharap begitu? Aku yakin aku tak akan pernah bisa tahu.

Wangi ini masih terus hadir sementara aku tersadar dari semua pertanyaanku tadi. Aku teringat saat aku mencoba mencari penjelasan akan semua ini dalam seluruh literatur yang ada. Tak satu pun bisa memuaskan dahaga yang begitu menguasai pikiranku. Semua itu seperti air laut. Semakin banyak aku meminumnya, semakin menjadi dahaga yang ada. Tapi aku tak pernah bisa punya pilihan untuk meminum air tawar, karena semua yang ada tersama sangat asin bagiku.

Tapi, entah kenapa diantara keseragaman rasa yang ada, semuanya menjadi sebuah kontradiksi yang tak pernah ada akhir. Aku seakan menciptakan sebuah mahluk dalam bayanganku yang terus menerus berubah wujud tanpa aku bisa mengontrolnya dengan pikiranku sendiri.

Dia sudah semakin dekat. Entah kenapa aku tahu itu dengan begitu yakinnya. Padahal aku tak pernah melihatnya secara nyata. Dia juga tak pernah mengeluarkan suara yang bisa menandakan jarak yang tercipta antara kami berdua. Wanginya pun tak bertambah kuat atau menjadi lemah. Tapi aku tetap yakin. Seyakin aku tahu kalau kalian pernah merasakan hal seperti ini, dalam kasus yang berbeda dan tentunya tak sama dengan ku. Maksudku, keyakinan yang timbul entah dari mana, tanpa pernah kalian bisa jelaskan kepada orang lain apa alasannya. Hanya keyakinan yang ada itu lah yang akhirnya menjadi satu-satunya alasan. Tapi, bila kalian tak mengerti juga, aku hanya bisa meminta maaf karena telah membuat kalian bingung, walaupun mungkin kata maaf tak akan pernah cukup, paling tidak aku mencoba untuk tulus.

Kini, aku sedikit mulai rasakan kebahagian muncul. Entah kenapa rasa itu menyeruak diantara rasa yakin yang ada. Aku dapat rasakan ujung bibirku mulai menyungginkan sebuah senyum. Semakin lama aku rasa itu semakin lebar. Aku tak perlu melihat cermin, tapi aku tahu aku kini sedang tersenyum. Lebih tepatnya, aku memilih untuk merespon rasa bahagia yang muncul ini dengan senyum dan aku memilih untuk membiarkan senyum ini terus melebar. Karena aku ingin menikmati saat ini, saat aku masih bisa tersenyum sebagai respon atas sebuah kebahagiaan. Semua pertanyaanku tadi pun seakan terjawab, hanya oleh sebuah senyum yang mengembang.

Find me when I'm Online

this is me...

Your results:
You are Green Lantern
Green Lantern
90%
Spider-Man
80%
Iron Man
75%
Hulk
70%
Catwoman
65%
The Flash
50%
Superman
45%
Batman
45%
Robin
40%
Wonder Woman
40%
Supergirl
40%
Hot-headed. You have strong
will power and a good imagination.
Click here to take the Superhero Personality Test